Senin, 21 November 2016

Sehat Dengan Makanan Kaya Serat

Dewasa ini, berbagai penyakit degeneratif yang diakibatkan oleh pola konsumsi kurang baik semakin meningkat. Gaya hidup modern seringkali mengabaikan pola gizi seimbang. Menu makan cenderung lebih kaya lemak dan gula, serta melupakan sayur dan buah. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan gizi, terutama dengan menurunnya asupan serat. Padahal serat pangan memiliki peranan penting dalam mendukung Kesehatan.


Serat pangan merupakan bagian dari tanaman yang tidak dapat dicerna oleh enzim dalam saluran pencernaan manusia. Sebagian jenis serat pangan dapat difermentasi oleh mikroba
menghasilkan short chain fatty acid yang berpotensi menjadi prebiotik (makanan bakteri baik di dalam usus). Terdapat banyak jenis serat pangan yang terdapat di alam. Namun pada dasarnya, komponen ini dibagi dalam dua kelompok utama berdasarkan kelarutannya. pertama adalah serat pangan larut air. Sesuai dengan namanya, serat ini dapat larut di dalam air. Contohnya adalah pektin, beta glukan dan gum. Sedangkan kelompok kedua adalah serat pangan yang tidak dapat larut dalam air, seperti selulosa, hemi selulosa, dan lignin

Serat pangan hanya dapat ditemukan pada bahan pangan nabati. Sayur, buah, dan bijibijan
mengandung serat dalam jumlah yang signifi kan. Walau serat umumnya lebih stabil, namun beberapa proses pengolahan seringkali menurunkan jumlah serat. Sebagai contoh, proses penyosohan pada biji-bijian dapat menghilangkan sebagian besar serat pangan. Oleh sebab itu, kini berkembang istilah whole grain untuk mempertahankan mutu serat yang dikandungnya.

Serat pangan memiliki manfaat penting bagi kesehatan. Mengabaikan serat dapat menjadi
bom waktu datangnya berbagai jenis penyakit.Berikut adalah beberapa fungsi penting serat
bagi kesehatan:
  •    Serat pangan dapat memperlambat waktu pengosongan lambung, sehingga dapat merasa  kenyang lebih lama. Pola konsumsi berlebihan dapat diminimalkan.
  •      Serat juga dapat memperpendek waktu transit zat-zat makanan, sehingga penyerapan gula dan lemak dapat dikurangi.
  •       Memperbesar massa feses, sehingga dapat mencegah terjadinya konstipasi.
  •       Menurunkan kolesterol dengan beberapa mekanisme, termasuk dengan cara mengikat garam empedu.
  •      Beberapa jenis serat (tidak semua) dapat difermentasi flora usus, menghasilkan senyawa yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri probiotik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar